Sterilizer Chamber

Bukan bilik disinfektan-nya yang tidak dianjurkan, tetapi cairan disinfektannya. Karena cairan disinfektan berbahaya bila bersentuhan langsung ke tubuh manusia.

“Indonesia, jangan menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda,” @WHOIndonesia

Penggunaan bilik disinfektan akan aman jika cairan disinfektan yang digunakan sesuai yang dianjurkan (bukan berupa campuran bahan-bahan kimiawi, seperti alcohol dan klorin).

Bilik disinfektan milik ALPHA didesain khusus dan penuh perhitungan aplikasi agar tidak melanggar anjuran-anjuran yang ada. Keunggulan utama terdapat pada posisi nozzle dan dimensi dalam bilik.

Posisi nozzle didapat dari perhitungan sudut semburan nozzle dan jarak antara objek dan nozzle agar objek nantinya tidak berada di area basah, melainkan berada di area mist (kabut) nya.

Sementara untuk dimensi dalam, dibuat dengan ukuran 1500x1500x2400mm. Hal itu dibuat berdasarkan perhitungan objek , sehingga objek/orang yang masuk akan mendapatkan mist -nya, tidak berada di area basah. Tinggi 2400mm merupakan hasil perhitungan agar tidak terjadi turbulansi akibat penyemprotan.

“The cabin will have sprayers installed inside where the dimension is 2x2x2m. The disinfectant that will be used will be derived from the formulation recommended by CDC (Centers for Disease Control and Prevention) and WHO (World Health Organization)”

Lebih aman untuk menggunakan ozon, alternative lain adalah menggunakan air kaporit atau anolyte water.

“LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) mengembangkan OZON NANOMIST sebagai solusi bahan dasar disinfektan NONKIMIA” (Berita kompasTV)

Dalam 2 detik, bilik disinfektan milik ALPHA menyemprotkan 26ml melalui 12 nozzle.

“The Chamber with dimension of 2x2x2m will take the person about 15-20 seconds to get from the entrance to the exit”